Raih Skor Tinggi dengan 15+ IELTS Speaking Tips Terbaik untuk Test Taker Indonesia

Bagaimana cara mendapatkan skor tinggi dalam tes IELTS Speaking untuk test taker Indonesia? Kuncinya terletak pada pemahaman mendalam tentang empat kriteria penilaian dan penerapan strategi yang tepat untuk setiap bagian tes. Banyak peserta ujian Indonesia mengalami kesulitan karena keterbatasan exposure bahasa Inggris dan interference dari struktur Bahasa Indonesia yang berbeda.

IELTS Speaking Tips yang efektif tidak hanya tentang menghafal jawaban, tetapi tentang mengembangkan kemampuan komunikasi spontan yang natural dan percaya diri. Di PREP, kami telah menganalisis strategi dari berbagai sumber terpercaya untuk menyusun panduan komprehensif yang spesifik untuk learners Indonesia.

Artikel ini akan membekali Anda dengan 15+ tips praktis yang mencakup strategi untuk Part 1, Part 2, dan Part 3, plus persiapan khusus yang disesuaikan dengan challenges unik test takers Indonesia.

Strategi Jitu Kuasai IELTS Speaking
Strategi Jitu Kuasai IELTS Speaking

I. Pahami Dulu Kriteria Penilaian IELTS Speaking

Sebelum menyelami tips praktis, Anda perlu memahami bahwa penguji IELTS Speaking menilai kemampuan berbicara Anda berdasarkan empat kriteria utama yang masing-masing memiliki bobot sama dalam menentukan skor akhir Anda (masing-masing 25% dari total skor). Pemahaman mendalam tentang kriteria ini akan membantu Anda mengarahkan latihan dengan lebih fokus dan efektif karena Anda tahu persis aspek mana yang perlu ditingkatkan dan bagaimana setiap elemen dinilai oleh penguji.

Berikut adalah empat kriteria penilaian yang digunakan oleh penguji IELTS Speaking Skor:

  • Fluency and Coherence (Kelancaran dan Koherensi): Kriteria ini mengukur seberapa lancar Anda berbicara tanpa terlalu banyak jeda yang tidak perlu atau pengulangan kata, seberapa cepat Anda dapat merespons pertanyaan, serta seberapa logis dan terstruktur ide-ide yang Anda sampaikan sehingga penguji dapat mengikuti alur pembicaraan Anda dengan mudah dari awal hingga akhir tanpa kebingungan.

  • Lexical Resource (Sumber Kosakata): Penguji menilai keragaman dan ketepatan kosakata yang Anda gunakan, termasuk kemampuan untuk memilih kata yang sesuai dengan konteks, menggunakan kolokasi alami (kombinasi kata yang sering digunakan bersama seperti "make a decision" bukan "do a decision"), menghindari pengulangan kata yang berlebihan, dan kemampuan parafrase untuk mengekspresikan ide yang sama dengan cara yang berbeda.

  • Grammatical Range and Accuracy (Jangkauan dan Ketepatan Tata Bahasa): Kriteria ini mengevaluasi variasi struktur kalimat yang Anda gunakan dan seberapa akurat penggunaan tata bahasa IELTS tersebut, dari kalimat sederhana hingga kalimat kompleks dengan berbagai tenses, struktur pasif, conditional sentences, dan konstruksi gramatikal lainnya, serta seberapa sering Anda membuat kesalahan yang mengganggu pemahaman.

  • Pronunciation (Pengucapan): Bukan tentang memiliki aksen seperti penutur asli British atau American, tetapi tentang seberapa jelas dan mudah dipahami ucapan Anda oleh penguji internasional mana pun, termasuk pelafalan bunyi individual, penekanan kata (word stress), intonasi kalimat yang sesuai dengan maksud (pertanyaan vs pernyataan), dan ritme berbicara yang alami tanpa terdengar seperti robot atau terlalu monoton.

Kriteria Penilaian IELTS Speaking
Kriteria Penilaian IELTS Speaking

II. General IELTS Speaking Test Tips and Tricks: Strategi Umum untuk Sukses

Sebelum membahas strategi spesifik untuk setiap bagian tes, ada beberapa prinsip fundamental yang berlaku untuk seluruh sesi tes berbicara IELTS yang perlu Anda kuasai terlebih dahulu sebagai fondasi kesuksesan. Strategi umum ini akan menjadi fondasi kuat yang mendukung performa Anda di semua bagian tes, mulai dari Part 1 hingga Part 3, sehingga Anda dapat memaksimalkan skor dengan pendekatan yang konsisten, terukur, dan natural.

Untuk tips berbicara IELTS yang efektif, Anda harus memahami bahwa kesuksesan dalam tes ini bukan hanya tentang kemampuan bahasa semata, tetapi juga tentang strategi komunikasi yang cerdas, manajemen stres yang baik, persiapan mental yang matang, dan kemampuan untuk menunjukkan personaliti yang confident di hadapan penguji. Berikut adalah strategi umum yang akan membantu Anda tampil percaya diri dan kompeten.

1. Jangan Pernah Menghafal Jawaban

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan kandidat IELTS adalah menghafal script jawaban lengkap untuk topik-topik tertentu dan kemudian mencoba mengingat serta mereproduksi jawaban tersebut selama tes. Penguji IELTS adalah profesional berpengalaman yang telah melatih ribuan kandidat dan mereka dapat dengan mudah mendeteksi jawaban yang dihafal dari cara penyampaian yang terlalu sempurna, kurangnya spontanitas, dan disconnect antara pertanyaan dengan jawaban yang diberikan. Yang harus Anda lakukan sebagai gantinya:

  • Pahami tema-tema umum yang sering muncul dalam IELTS Speaking dan kembangkan bank of ideas atau kumpulan ide yang dapat Anda adaptasi untuk berbagai pertanyaan dengan cara yang natural dan spontan.

  • Pelajari kosa kata IELTS dan useful phrases terkait topik-topik umum, tetapi praktikkan penggunaannya dalam konteks yang berbeda-beda sehingga Anda comfortable menggunakannya secara fleksibel tanpa harus mengingat script tertentu.

  • Latih kemampuan untuk berpikir dan berbicara secara bersamaan (thinking on your feet) dengan melakukan mock interviews di mana Anda tidak tahu pertanyaan apa yang akan diajukan, sehingga melatih spontanitas dan kemampuan beradaptasi yang sebenarnya dinilai dalam tes.

2. Kembangkan Kelancaran dan Koherensi (Fluency and Coherence)

Berbicara dengan lancar bukan berarti berbicara dengan cepat seperti penutur asli atau tanpa jeda sama sekali, melainkan menyampaikan ide Anda dengan alur yang natural dan logis tanpa terlalu banyak jeda yang mengganggu komunikasi atau pengulangan kata yang berlebihan.

Penguji akan menilai apakah Anda dapat mempertahankan percakapan dengan mulus, apakah transisi antar ide Anda terdengar alami seperti penutur bahasa Inggris yang kompeten, dan apakah Anda dapat mengatur kecepatan bicara dengan appropriate tanpa terlalu lambat atau terlalu cepat.

Cara praktis mengembangkan kelancaran dan koherensi:

  • Hindari jawaban singkat "Ya" atau "Tidak" dengan selalu memperluas respons Anda menggunakan formula Answer-Explain-Example (Jawab-Jelaskan-Berikan Contoh) di mana Anda pertama menjawab pertanyaan secara langsung, kemudian memberikan penjelasan atau alasan lebih detail tentang jawaban tersebut, dan terakhir memberikan contoh konkret atau pengalaman personal untuk mendukung dan memperkaya jawaban Anda sehingga respons menjadi lebih substantial.

  • Gunakan discourse markers atau kata penghubung seperti "however" (namun demikian), "moreover" (selain itu), "for instance" (sebagai contoh), "in addition" (sebagai tambahan), "on the other hand" (di sisi lain), "as a result" (sebagai hasilnya), dan "consequently" (konsekuensinya) untuk menghubungkan ide-ide Anda dengan lebih kohesif dan menunjukkan kemampuan berbahasa yang matang serta structured thinking.

  • Jangan takut melakukan self-correction jika Anda merasa salah bicara atau memilih kata yang kurang tepat, karena kemampuan memperbaiki diri sendiri yang dilakukan dengan smooth sebenarnya menunjukkan kesadaran berbahasa yang baik (language awareness) dan kemampuan monitoring diri yang kuat, yang merupakan tanda advanced speaker, asalkan tidak dilakukan terlalu sering sehingga mengganggu kelancaran.

  • Gunakan fillers yang sophisticated untuk memberi waktu berpikir seperti "Well, let me think..." (Baiklah, coba saya pikirkan...), "That's an interesting question..." (Itu pertanyaan yang menarik...), "I suppose..." (Saya rasa...), atau "Let me see..." (Coba saya lihat...) daripada menggunakan fillers yang mengganggu seperti "um", "uh", "you know", atau diam total yang membuat situasi awkward.

Contoh penerapan:

Pertanyaan: "Do you like reading?" (Apakah Anda suka membaca?)

❌ Jawaban buruk: "Yes, I like." (Terlalu singkat, tidak menunjukkan kemampuan berbicara)

✅ Jawaban baik: "Yes, I do. I particularly enjoy reading fiction novels because they allow me to escape reality and experience different worlds. For instance, I recently finished reading a mystery novel by Agatha Christie, and I was completely absorbed in the story. I usually read before bed as it helps me relax after a long day." (Ya, saya suka. Saya sangat menikmati membaca novel fiksi karena buku-buku tersebut memungkinkan saya untuk melarikan diri dari kenyataan dan merasakan dunia yang berbeda. Misalnya, baru-baru ini saya selesai membaca sebuah novel misteri karya Agatha Christie, dan saya benar-benar tenggelam dalam ceritanya. Saya biasanya membaca sebelum tidur karena itu membantu saya rileks setelah seharian beraktivitas.) (Menggunakan formula AEE dengan lancar dan natural)

Kembangkan Kelancaran dan Koherensi
Kembangkan Kelancaran dan Koherensi

3. Perkaya Kosakata (Lexical Resource)

Kosakata yang kaya dan bervariasi akan memberikan kesan bahwa Anda memiliki kemampuan bahasa yang luas dan dapat mengekspresikan ide dengan presisi tinggi tanpa harus mengulang kata yang sama berulang kali. Penguji tidak hanya menilai jumlah kosakata yang Anda kuasai, tetapi juga ketepatan penggunaan kata dalam konteks yang sesuai, kemampuan Anda menggunakan kolokasi dan idiom IELTS yang alami tanpa terdengar dipaksakan atau dihafalkan, serta kemampuan parafrase untuk menghindari repetisi.

Strategi memperkaya kosakata untuk tes berbicara:

  • Hindari kata-kata yang terlalu umum seperti "good" (baik), "bad" (buruk), "nice" (bagus), "very" (sangat), "thing" (benda/hal), "get" (mendapat) dengan menggantinya dengan sinonim yang lebih spesifik dan deskriptif seperti "excellent/outstanding/remarkable" (unggul), "disappointing/unsatisfactory" (mengecewakan), "delightful/pleasant" (menyenangkan), "extremely/incredibly" (amat sangat), atau gunakan kata yang lebih tepat sesuai konteks.

  • JANGAN gunakan vocabulary yang terlalu kompleks atau tidak familiar karena ini justru kontraproduktif jika Anda salah pelafalan atau salah menggunakannya dalam konteks yang tidak tepat, yang akan mengurangi skor Anda. Lebih baik menggunakan vocabulary level intermediate yang Anda benar-benar pahami dan kuasai dengan baik daripada memaksakan advanced vocabulary yang sebenarnya tidak Anda mengerti penggunaannya.

  • Pelajari kolokasi umum yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari seperti "make a decision" (bukan "do a decision"), "strong coffee" (bukan "powerful coffee"), "heavy rain" (bukan "strong rain"), "do homework" (bukan "make homework"), karena penggunaan kolokasi yang natural menunjukkan bahwa Anda memiliki exposure yang cukup terhadap bahasa Inggris authentic.

  • Pelajari idiom dengan hati-hati seperti "make ends meet" (memenuhi kebutuhan hidup), "broaden one's horizons" (memperluas wawasan), "get cold feet" (merasa takut/ragu di menit-menit terakhir), atau "face the music" (menerima konsekuensi), tetapi gunakan dengan natural maksimal 1-2 kali per tes dan hanya jika Anda benar-benar yakin dengan penggunaannya, karena idiom yang salah tempat justru akan mengurangi skor.

4. Kuasai Tata Bahasa (Grammatical Range and Accuracy)

Kemampuan menggunakan berbagai struktur kalimat dengan akurat menunjukkan tingkat kemahiran bahasa Anda yang sesungguhnya dan membedakan kandidat yang mendapat IELTS band 6 dengan IELTS band 7 atau IELTS band 8

Penguji akan mencari variasi dalam penggunaan tenses, struktur kalimat kompleks, dan konstruksi gramatikal yang menunjukkan bahwa Anda tidak hanya mengandalkan pola kalimat sederhana Subject-Verb-Object tetapi dapat memanipulasi bahasa untuk mengekspresikan ide yang lebih nuansa, sophisticated, dan grammatically complex.

Cara meningkatkan jangkauan dan ketepatan tata bahasa:

Gunakan kombinasi kalimat

Gunakan kombinasi kalimat simple, compound, dan complex dalam respons Anda untuk menunjukkan fleksibilitas gramatikal:

  • Simple: "I enjoy reading." (Saya suka membaca)

  • Compound: "I enjoy reading, and I usually read before bed." (Saya suka membaca, dan saya biasanya membaca sebelum tidur)

  • Complex: "I enjoy reading because it helps me relax, which is especially important after a stressful day at work." (Saya suka membaca karena membantu saya relaks, yang sangat penting setelah hari yang melelahkan di kantor)

Perhatikan penggunaan tenses yang tepat

Perhatikan penggunaan tenses yang tepat sesuai konteks waktu yang Anda bicarakan, khususnya membedakan dengan jelas:

  • Simple Past: "I visited Bali last year." (Saya mengunjungi Bali tahun lalu)

  • Present Perfect: "I have visited Bali three times." (Saya sudah mengunjungi Bali tiga kali)

  • Past Perfect: "I had already visited Bali before I went to Lombok." (Saya sudah pernah mengunjungi Bali sebelum saya pergi ke Lombok)

Kuasai conditional sentences

Kuasai conditional sentences karena sering digunakan dalam diskusi hipotetis terutama di Part 3:

  • Type 1 (kemungkinan real): "If I have time, I will visit the museum." (Jika saya punya waktu, saya akan mengunjungi museum)

  • Type 2 (situasi tidak real sekarang): "If I had more money, I would travel more often." (Jika saya punya lebih banyak uang, saya akan lebih sering traveling)

  • Type 3 (situasi tidak real di masa lalu): "If I had studied harder, I would have got a better score." (Jika saya belajar lebih giat, saya akan mendapat skor yang lebih baik)

Gunakan modal verbs

Gunakan modal verbs seperti "could" (bisa), "should" (seharusnya), "might" (mungkin), "may" (barangkali), "must" (harus) untuk mengekspresikan kemungkinan, saran, dan spekulasi dengan lebih sophisticated.

5. Latih Pengucapan (Pronunciation)

Pengucapan yang jelas adalah kunci untuk memastikan penguji dapat memahami setiap kata yang Anda ucapkan tanpa harus menebak-nebak maksud Anda atau meminta Anda mengulang. Yang terpenting bukan memiliki aksen British atau American yang sempurna, melainkan clarity atau kejelasan dalam artikulasi setiap bunyi, word stress yang tepat, intonasi yang sesuai, dan ritme bicara yang natural sehingga komunikasi berjalan lancar tanpa hambatan pemahaman.

Tips praktis meningkatkan pengucapan:

Latih bunyi-bunyi yang sulit

Latih bunyi-bunyi yang sulit bagi penutur Bahasa Indonesia dengan fokus pada:

  • Bunyi "th" dalam "think" /θɪŋk/ (pikirkan) dan "this" /ðɪs/ (ini) - jangan diganti dengan "t" atau "d"

  • Bunyi "v" /v/ yang sering tertukar dengan "f" /f/ - "very" bukan "ferry"

  • Perbedaan "sh" /ʃ/ dalam "ship" (kapal) dan "ch" /tʃ/ dalam "chip" (keripik)

  • Bunyi "l" di akhir kata seperti "well", "call", "fall" - harus jelas terdengar

  • Bunyi "r" yang berbeda dari bahasa Indonesia - tidak perlu terlalu kuat

Perhatikan word stress

Perhatikan word stress karena salah menekankan suku kata dapat mengubah makna atau membuat kata sulit dipahami:

  • REcord (kata benda: rekaman) vs reCORD (kata kerja: merekam)

  • PREsent (kata benda: hadiah) vs preSENT (kata kerja: memberikan/mempresentasikan)

  • PHOtograph (foto) - PHOtographer (fotografer) - photoGRAphic (fotografis)

Kembangkan intonasi yang natural

Kembangkan intonasi yang natural dengan memperhatikan pola naik-turun suara:

  • Yes/No questions: intonasi naik di akhir - "Do you like coffee?" ↗

  • Wh-questions: intonasi turun di akhir - "What do you like?" ↘

  • Statements: intonasi turun di akhir - "I like coffee." ↘

  • Gunakan penekanan untuk highlight informasi penting: "I REALLY enjoyed that movie."

Jangan berbicara monoton

Jangan berbicara monoton karena akan membuat pembicaraan membosankan dan sulit dipahami. Variasikan nada suara, gunakan pauses yang strategis, dan tunjukkan emosi melalui intonasi untuk membuat pembicaraan lebih engaging dan menunjukkan bahwa Anda adalah communicator yang natural.

IELTS Speaking Tips - Latih Pengucapan
IELTS Speaking Tips - Latih Pengucapan

III. Strategi Jitu per Bagian: IELTS Speaking Part 1, Part 2, dan Part 3 Tips

Setiap bagian dari tes berbicara IELTS memiliki karakteristik, tujuan penilaian, format pertanyaan, dan tingkat kesulitan yang berbeda sehingga memerlukan pendekatan dan strategi yang spesifik untuk memaksimalkan performa. Memahami nuansa setiap bagian akan membantu Anda mengalokasikan energi mental dengan tepat, menyesuaikan gaya respons Anda sesuai dengan ekspektasi penguji di masing-masing fase tes, dan menghindari kesalahan-kesalahan umum yang sering menurunkan skor kandidat.

1. IELTS Speaking Part 1 Tips: Menjawab Pertanyaan Personal dengan Efektif

IELTS Speaking Part 1 berlangsung selama 4-5 menit dan berfungsi sebagai warm-up atau pemanasan di mana penguji akan mengajukan pertanyaan tentang topik familiar dan personal seperti tempat tinggal Anda, keluarga, pekerjaan atau studi, hobi, kebiasaan sehari-hari, makanan favorit, atau liburan. Meskipun topiknya tampak mudah dan straightforward, banyak kandidat yang hanya memberikan jawaban satu kata atau satu kalimat pendek yang tidak menunjukkan kemampuan berbahasa mereka secara optimal dan kehilangan kesempatan untuk demonstrate language skills.

Karakteristik Part 1:

  • Durasi: 4-5 menit

  • Jumlah pertanyaan: 10-12 pertanyaan tentang 2-3 topik

  • Level kesulitan: Basic hingga intermediate

  • Tipe pertanyaan: Personal, familiar topics

  • Tujuan: Membuat kandidat relax dan assess basic communication skills

Strategi efektif untuk IELTS Speaking part 1 tips:

Strategi / Tips

Deskripsi dan Implementasi

Contoh / Frasa Kunci

Gunakan Formula "Jawab - Jelaskan - Contoh" (AEE)

Jangan memberikan jawaban singkat. Terapkan formula AEE:

  • Jawab (Answer): Berikan jawaban langsung dan jelas.

  • Jelaskan (Explain): Beri penjelasan atau alasan yang lebih detail

  • Contoh (Example): Dukung dengan contoh konkret atau pengalaman pribadi.

Pertanyaan: "Do you enjoy cooking?" (Apakah Anda suka memasak?)

❌ Jawaban buruk: "Yes, I do." (Hanya 3 kata, tidak menunjukkan kemampuan)

✅ Jawaban baik: "Yes, I really enjoy cooking, especially on weekends. [Answer] I find it quite relaxing and it's a great way to experiment with different flavors and cuisines. [Explain] For instance, last Saturday I tried making Rendang for the first time, and although it took several hours, the result was delicious and my family really appreciated it. [Example]" (Jawaban lengkap dengan AEE yang natural)

Kembangkan Jawaban (Minimum 2-3 Kalimat)

Targetkan panjang jawaban antara 2-3 kalimat atau sekitar 20-30 detik.

  • Hindari jawaban terlalu pendek (1 kalimat) karena tidak menunjukkan kemampuan berbahasa.

  • Hindari jawaban terlalu panjang (lebih dari 4-5 kalimat) karena Part 1 adalah sesi tanya jawab cepat. Simpan energi dan detail untuk Part 2 & 3.

Tetap Relevan dan Fokus

Jawablah pertanyaan yang diberikan secara langsung tanpa melenceng ke topik lain. Pastikan seluruh jawaban Anda fokus untuk merespons pertanyaan dari penguji.

Jika ditanya tentang "your hometown": Fokuslah pada kota asal Anda. Jangan membahas kota lain kecuali untuk membuat perbandingan singkat yang relevan dengan topik.

Tunjukkan Antusiasme yang Genuine

Ciptakan interaksi yang lebih menarik dan komunikatif dengan:

  • Menggunakan bahasa tubuh yang positif (kontak mata, senyum).

  • Menunjukkan ekspresi wajah yang responsif.

  • Menggunakan nada suara yang menunjukkan ketertarikan pada percakapan.

  • Kontak mata yang natural

  • Senyum yang sesuai

  • Nada suara yang antusias

Gunakan Kosakata & Struktur yang Tepat

Frasa untuk memberikan opini:

  • "I'm really into..." (Saya sangat suka...)

  • "I'm quite fond of..." (Saya cukup menyukai...)

  • "I'm not particularly keen on..." (Saya tidak terlalu suka...)

  • "I find it quite..." (Saya merasa itu cukup...)

  • "To be honest, I prefer..." (Sejujurnya, saya lebih suka...)

Frasa untuk memberikan alasan:

  • "The main reason is that..." (Alasan utamanya adalah...)

  • "I think it's because..." (Saya pikir itu karena...)

  • "One reason is that..." (Salah satu alasannya adalah...)

  • "This is mainly because..." (Ini terutama karena...)

Frasa untuk memberikan contoh:

  • "For example/For instance..." (Sebagai contoh...)

  • "Such as..." (Seperti...)

  • "Let me give you an example..." (Biarkan saya memberi contoh...)

  • "A good example would be..." (Contoh yang baik adalah...)

2. IELTS Speaking Part 2 Tips: Menguasai Sesi Long Turn dengan Percaya Diri

IELTS Speaking Part 2 adalah sesi individual speaking atau long turn yang berlangsung selama 3-4 menit di mana Anda akan menerima kartu petunjuk atau cue card yang berisi topik yang harus Anda bicarakan beserta 3-4 poin yang harus Anda cover, Anda memiliki tepat 1 menit untuk mempersiapkan diri dan membuat catatan, dan kemudian harus berbicara selama 1-2 menit tanpa interupsi dari penguji kecuali di akhir untuk 1-2 pertanyaan follow-up singkat.

Karakteristik Part 2:

  • Durasi total: 3-4 menit (1 menit persiapan + 1-2 menit berbicara + follow-up)

  • Format: Monolog dengan guidance dari cue card

  • Level kesulitan: Intermediate

  • Tujuan: Menilai kemampuan organize ideas dan speak at length

  • Setelah berbicara: Penguji akan bertanya 1-2 pertanyaan singkat (rounding off questions)

Strategi khusus untuk IELTS Speaking part 2 tips:

Bagian

Isi Utama

Waktu Persiapan (1 Menit)

Lakukan: baca cue card dengan teliti, buat catatan singkat (keyword), siapkan opening & kosakata relevan. Hindari: menulis kalimat lengkap, terlalu banyak catatan, fokus berlebihan pada vocab sulit, atau panik.

Struktur Jawaban yang Jelas

Gunakan PREP (Point–Reason–Example–Point) atau struktur kronologis/deskriptif agar ide mengalir logis dan mudah diikuti.

Durasi Bicara 1.5–2 Menit

Bicara 1,5–2 menit dengan tempo stabil. Jika kehabisan ide, tambahkan detail, emosi, perbandingan, atau refleksi pribadi.

Jawab Semua Poin Cue Card

Sentuh semua poin (15–20 detik/poin). Gunakan transisi:

  • "First of all, let me tell you who this person is..." (Pertama-tama, biarkan saya ceritakan siapa orang ini...)

  • "Moving on to how I know them..." (Beralih ke bagaimana saya mengenal mereka...)

  • "As for what they did to influence me..." (Adapun apa yang mereka lakukan untuk mempengaruhi saya...)

  • "And finally, the reason why this person is important to me..." (Dan akhirnya, alasan mengapa orang ini penting bagi saya...)

Frasa Penting untuk Part 2

Frasa untuk memulai (Opening phrases):

  • "I'd like to talk about..." (Saya ingin membicarakan tentang...)

  • "The person/place/experience I want to describe is..." (Orang/tempat/pengalaman yang ingin saya deskripsikan adalah...)

  • "Well, this is an interesting topic because..." (Nah, ini topik yang menarik karena...)

  • "I'm going to tell you about..." (Saya akan menceritakan tentang...)

Frasa untuk mendeskripsikan:

  • "What makes it special is..." (Yang membuatnya spesial adalah...)

  • "One thing I particularly remember is..." (Satu hal yang saya ingat khususnya adalah...)

  • "It's characterized by..." (Ini ditandai oleh...)

  • "What stands out most is..." (Yang paling menonjol adalah...)

Frasa untuk menyatakan perasaan/opini:

  • "I feel/felt that..." (Saya merasa bahwa...)

  • "It was such a... experience" (Ini pengalaman yang sangat...)

  • "I was deeply impressed by..." (Saya sangat terkesan dengan...)

  • "It made me realize that..." (Ini membuat saya menyadari bahwa...)

Frasa untuk menutup (Closing phrases):

  • "So, that's why this person/place/thing is important to me." (Jadi, itulah mengapa orang/tempat/benda ini penting bagi saya)

  • "Overall, it was a memorable experience that I'll never forget." (Secara keseluruhan, ini pengalaman yang berkesan yang tidak akan pernah saya lupakan)

  • "To sum up, this has had a lasting impact on me." (Singkatnya, ini memiliki dampak yang bertahan lama pada saya)

3. IELTS Speaking Part 3 Tips: Menguasai Diskusi Topik Abstrak dan Kompleks

IELTS Speaking Part 3 berlangsung selama 4-5 menit dan merupakan two-way discussion atau diskusi dua arah antara Anda dan penguji tentang topik yang lebih abstrak, konseptual, dan philosophical yang terkait dengan tema yang Anda bicarakan di Part 2 tetapi pada level yang lebih mendalam dan analitis. Penguji akan mengajukan pertanyaan yang menuntut Anda untuk menganalisis, memberikan opini yang well-reasoned, membandingkan situasi, membahas cause and effect, atau berspekulasi tentang isu-isu sosial, budaya, atau global yang memerlukan critical thinking dan kemampuan artikulasi ide kompleks.

Karakteristik Part 3:

  • Durasi: 4-5 menit

  • Format: Diskusi mendalam, analytical discussion

  • Level kesulitan: Advanced

  • Tipe pertanyaan: Abstract, analytical, opinion-based, hypothetical

  • Tujuan: Menilai kemampuan discuss, analyze, evaluate, dan justify opinions

  • Hubungan dengan Part 2: Topik abstrak yang terkait dengan tema Part 2

Strategi untuk IELTS Speaking part 3 tips:

Bagian

Isi Utama

Berikan Jawaban yang Developed dan Analytical

Struktur jawaban yang efektif untuk Part 3:

  1. Direct answer: Jawab pertanyaan langsung

  2. Explanation/Reason: Berikan penjelasan atau alasan

  3. Example: Berikan contoh konkret atau evidence

  4. Elaboration: Tambahkan perspektif lain atau implication

  5. Conclusion (optional): Simpulkan atau berikan balanced view

Ekspresikan dan Justifikasi Opini dengan Jelas

Frasa untuk menyatakan opini:

  • "In my opinion..." / "From my perspective..." (Menurut pendapat saya...)

  • "I believe/think that..." (Saya percaya/pikir bahwa...)

  • "It seems to me that..." (Menurut saya sepertinya...)

  • "Personally, I feel that..." (Secara pribadi, saya merasa bahwa...)

  • "I would argue that..." (Saya akan berpendapat bahwa...)

Frasa untuk memberikan alasan:

  • "The main reason for this is..." (Alasan utama untuk ini adalah...)

  • "This is mainly because..." (Ini terutama karena...)

  • "One justification for this view is..." (Satu justifikasi untuk pandangan ini adalah...)

  • "This can be attributed to..." (Ini dapat dikaitkan dengan...)

Frasa untuk memberikan contoh/evidence:

  • "A clear example of this is..." (Contoh yang jelas dari ini adalah...)

  • "We can see this in..." (Kita dapat melihat ini dalam...)

  • "This is evident in..." (Ini terbukti dalam...)

  • "For instance, in Indonesia..." (Sebagai contoh, di Indonesia...)

Gunakan Linking Words untuk Struktur yang Coherent

Part 3 membutuhkan discourse management yang sophisticated untuk menunjukkan bahwa Anda dapat organize complex ideas dengan logis.

Untuk menambahkan informasi:

  • "Furthermore..." / "Moreover..." / "In addition..." (Selain itu...)

  • "What's more..." (Terlebih lagi...)

  • "Another point to consider is..." (Poin lain yang perlu dipertimbangkan adalah...)

  • "On top of that..." (Di atas itu semua...)

Untuk memberikan kontras:

  • "However..." / "Nevertheless..." / "On the other hand..." (Namun/Di sisi lain...)

  • "Having said that..." (Meskipun demikian...)

  • "In contrast..." / "Conversely..." (Sebaliknya...)

  • "While it's true that..., ..." (Meskipun benar bahwa...)

Untuk memberikan hasil/konsekuensi:

  • "As a result..." / "Consequently..." / "Therefore..." (Akibatnya/Oleh karena itu...)

  • "This means that..." (Ini berarti bahwa...)

  • "This has led to..." (Ini telah menyebabkan...)

Untuk generalisasi:

  • "Generally speaking..." / "In general..." (Secara umum...)

  • "On the whole..." (Pada umumnya...)

  • "By and large..." (Pada umumnya...)

  • "For the most part..." (Sebagian besar...)

Bandingkan dan Kontraskan dengan Efektif

Part 3 sering meminta Anda membandingkan situasi masa lalu vs sekarang, atau dua perspektif berbeda.

Struktur grammar untuk perbandingan:

  • Comparative: "X is more... than Y" / "X is less... than Y"

  • Superlative: "X is the most/least..."

  • As...as: "X is as... as Y" / "X is not as... as Y"

  • While/Whereas: "While X is..., Y is..."

Spekulasi tentang Masa Depan dengan Modal Verbs

Pertanyaan tentang future trends atau predictions sering muncul di Part 3.

Modal verbs untuk spekulasi:

  • "will" - prediksi yang confident

  • "might/may/could" - kemungkinan

  • "is likely to" - kemungkinan besar

  • "is unlikely to" - kemungkinan kecil

  • "probably will" - kemungkinan tinggi

Conditional structures:

  • If + present simple, will + infinitive (Type 1)

  • If + past simple, would + infinitive (Type 2)

Vocabulary dan Functions untuk Part 3

Functions yang sering diminta di Part 3:

  • Expressing opinion (mengekspresikan opini)

  • Agreeing/Disagreeing (setuju/tidak setuju)

  • Comparing and contrasting (membandingkan)

  • Giving advantages/disadvantages (memberi kelebihan/kekurangan)

  • Suggesting solutions (menyarankan solusi)

Vocabulary untuk diskusi abstract:

Untuk membahas perubahan sosial:

  • transformation (transformasi)

  • evolution (evolusi)

  • shift (pergeseran)

  • trend (tren)

  • development (perkembangan)

  • progression (kemajuan)

Untuk membahas dampak:

  • impact (dampak)

  • consequence (konsekuensi)

  • effect (efek)

  • implication (implikasi)

  • influence (pengaruh)

  • ramification (konsekuensi lanjutan)

IV. Tips Tambahan Untuk Berbicara IELTS: Persiapan ala Test Taker Indonesia

Sebagai peserta ujian dari Indonesia, Anda menghadapi tantangan unik yang terkait dengan sistem pendidikan lokal, limited exposure terhadap bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, dan interference dari struktur Bahasa Indonesia yang dapat mempengaruhi performa berbicara Anda. Bagian ini akan memberikan tips kontekstual yang dirancang khusus untuk membantu test takers Indonesia mengatasi hambatan spesifik tersebut dan memaksimalkan potensi mereka dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di Indonesia secara optimal.

  • Temukan Partner Latihan yang Konsisten — Latih speaking secara rutin dengan teman yang punya tujuan sama. Gunakan komunitas online (IELTS Indonesia Community, PREP), apps seperti HelloTalk, atau ikut English clubs di kampus & pusat budaya.

  • Gunakan Sumber Daya Lokal Berkualitas — Manfaatkan platform seperti PREP, Ruangguru, Skill Academy, atau kursus di British Council/EF. Ikuti juga speaking clubs gratis & channel YouTube IELTS Indonesia untuk exposure nyata.
    Hindari Translasi Langsung dari Bahasa Indonesia — Jangan menerjemahkan kata per kata. Biasakan berpikir langsung dalam English, pelajari “chunks” seperti I’m looking forward to, dan perbanyak input dari film, podcast, & artikel English.

  • Latih Topik Relevan dengan Konteks Indonesia — Fokus pada budaya, pariwisata, isu sosial, dan pendidikan di Indonesia. Buat mind map vocabulary tiap topik & jelaskan dalam English seolah menjelaskan ke orang asing.

  • Sadari dan Koreksi Pengaruh Bahasa Indonesia (Interference) — Perhatikan kesalahan umum dalam pronunciation (three → tree), grammar (She like → She likes), dan vocabulary. Catat error pribadi dan review rutin.

  • Kelola Kecemasan & Bangun Kepercayaan Diri — Persiapan matang, latihan napas, visualisasi positif, dan self-talk membantu mengurangi nervous. Datang lebih awal & tetap tenang karena examiner ingin Anda sukses.
    Konsisten Latihan Harian — Cukup 15–20 menit per hari. Bicaralah sendiri, dengarkan podcast, rekam jawaban IELTS, dan buat jurnal progres agar improvement terasa nyata.

  • Gunakan Teknologi & Aplikasi — Coba ELSA Speak untuk pronunciation, IELTS Speaking Assistant untuk soal latihan, dan tonton channel IELTS Liz atau E2 IELTS untuk contoh & strategi.

  • Belajar dari Sample Answers, Bukan Menghafal — Pelajari struktur & frasa dari contoh jawaban, lalu adaptasi dengan ide dan pengalaman pribadi. Hindari menyalin kata per kata.

  • Aksen Bukan Masalah — IELTS tidak menilai jenis aksen. Fokus pada kejelasan pengucapan, stress, dan intonasi. Aksen Indonesia tetap bisa dapat skor tinggi selama Anda jelas dan natural.

Menyimpulkan

Menguasai IELTS Speaking test membutuhkan kombinasi yang balance antara pemahaman mendalam tentang kriteria penilaian dan expectations penguji, penguasaan strategi spesifik dan targeted untuk setiap bagian tes (Part 1, 2, dan 3) yang memiliki characteristics berbeda, serta latihan konsisten dan deliberate yang terstruktur dengan feedback yang konstruktif untuk continuous improvement dari waktu ke waktu.

Tahukah Anda? Hingga 95% peserta yang meraih skor di atas 7.0 selalu berlatih dengan soal asli sebelum ujian resmi IELTS test! PREPEDU IELTS Test Practice menghadirkan pengalaman simulasi yang paling mendekati kondisi ujian nyata, dengan ribuan soal terbaru yang diambil dari ujian terkini. Melalui teknologi AI, Anda akan mendapatkan penilaian instan, analisis kesalahan mendalam, serta strategi peningkatan yang dipersonalisasi. Mulailah sekarang di PREPEDU.COM — simulasi lengkap pertama IELTS sepenuhnya gratis!

Sari
Product Content Admin

Halo! Nama saya Sari, saat ini saya bekerja sebagai Manajer Konten Produk di blog situs web prepedu.com.
Dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dalam belajar mandiri bahasa asing seperti bahasa Inggris dan Mandarin serta mempersiapkan ujian IELTS dan TOEIC, saya telah mengumpulkan banyak pengetahuan untuk mendukung ribuan orang yang menghadapi kesulitan dalam belajar bahasa asing.
Semoga apa yang saya bagikan dapat membantu proses belajar mandiri di rumah secara efektif bagi semua orang!

KomentarKomentar

0/300 karakter
Loading...
PREP PTE. LTD.

UEN: 202227322W

Alamat: Chubb Square 8th Floor Jalan M.H. Thamrin No. 10 Jakarta Pusat 10230 Indonesia

Nomor Hotline: +65 3129 3111

Nomor WhatsApp: +62 857 3901 1119

Email: halo@prepedu.com

DISERTIFIKASI OLEH
DMCA protect