Menguasai IELTS Speaking Part 2: Panduan Lengkap, Topik, dan Tips untuk Skor Tinggi

Bagaimana cara mendapatkan skor tinggi di IELTS Speaking Part 2? IELTS Speaking Part 2 adalah bagian tes berbicara di mana Anda harus berbicara selama 1-2 menit tentang topik tertentu yang tertera di kartu tugas (cue card). Bagian ini menguji kemampuan Anda menyampaikan presentasi lisan panjang tanpa interupsi dari penguji, dengan hanya 1 menit waktu persiapan.

Banyak peserta tes Indonesia merasa gugup menghadapi bagian ini karena harus berbicara mandiri dalam durasi cukup panjang. Namun dengan strategi yang tepat dan latihan terstruktur, Anda bisa menguasainya dengan percaya diri.

Artikel komprehensif dari PREPEDU ini akan memandu Anda memahami format tes, kriteria penilaian, topik-topik umum yang sering muncul, strategi efektif menggunakan waktu persiapan, teknik membangun jawaban koheren, hingga contoh jawaban lengkap dengan analisis. Dengan panduan praktis ini, target band 7.0+ bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai!

Taklukkan Momen “Blank” di IELTS Speaking Part 2 dengan Strategi Tepat!
Taklukkan Momen “Blank” di IELTS Speaking Part 2 dengan Strategi Tepat!

 

I. Apa Sebenarnya IELTS Speaking Part 2 (IELTS Speaking Bagian 2)?

IELTS Speaking Part 2 adalah bagian kedua dari tes berbicara IELTS yang menguji kemampuan Anda untuk berbicara panjang lebar tentang sebuah topik tertentu tanpa interupsi dari penguji. Pada bagian ini, Anda akan menerima sebuah kartu tugas (cue card) yang berisi topik yang harus Anda bicarakan beserta poin-poin panduan yang perlu dibahas dalam presentasi lisan Anda. Anda akan diberikan waktu persiapan selama satu menit untuk membuat catatan singkat di selembar kertas yang disediakan, kemudian Anda harus berbicara secara mandiri selama satu hingga dua menit mengenai topik tersebut tanpa bantuan atau pertanyaan tambahan dari penguji selama waktu berbicara Anda berlangsung.

Alur tes IELTS Speaking Part 2 berlangsung sebagai berikut:

  • Penguji memberikan kartu tugas (cue card) yang berisi sebuah topik dengan beberapa poin panduan yang harus Anda bahas dalam jawaban Anda.

  • Anda diberi waktu tepat satu menit untuk membuat catatan singkat di kertas yang disediakan sebagai panduan selama berbicara nanti.

  • Anda harus berbicara secara terus-menerus selama satu hingga dua menit mengenai topik yang tertera pada kartu tugas tersebut.

  • Penguji mungkin akan mengajukan satu atau dua pertanyaan tindak lanjut yang singkat setelah waktu berbicara Anda selesai untuk melengkapi bagian ini.

Penting untuk dipahami bahwa IELTS Speaking Part 2 berbeda dengan bagian pertama karena Anda harus berbicara lebih panjang tanpa banyak intervensi dari penguji, sehingga membutuhkan persiapan mental dan strategi yang berbeda untuk meraih skor tinggi.

Lihat lebih banyak:

Apa Sebenarnya IELTS Speaking Part 2
Apa Sebenarnya IELTS Speaking Part 2

II. Memahami Kriteria Penilaian di IELTS Speaking Part 2

Untuk meraih skor tinggi dalam IELTS Speaking Part 2, Anda perlu memahami empat kriteria penilaian utama yang digunakan oleh penguji untuk mengevaluasi kemampuan berbicara Anda. Setiap kriteria memiliki bobot yang sama (masing-masing 25%) dalam menentukan skor akhir Anda. Tabel berikut merangkum keempat kriteria dengan fokus pada jenis penilaian, cara menjawab yang efektif, dan contoh penerapan dalam tes IELTS Speaking Part 2:

Kriteria Penilaian

Yang Dinilai

Cara Menjawab dengan Efektif

Kelancaran dan Koherensi (Fluency and Coherence)

  • Kemampuan berbicara lancar tanpa jeda berlebihan

  • Penggunaan kata penghubung yang tepat

  • Struktur ide yang logis dan terorganisir

  • Kemampuan mengembangkan topik secara koheren

  • Gunakan kata penghubung seperti "firstly", "moreover", "however", "therefore"

  • Hindari jeda panjang dengan filler yang natural seperti "well", "let me think"

  • Susun jawaban dengan struktur: Pengenalan → Isi → Kesimpulan

  • Kembangkan ide dengan metode P-E-E (Point, Explanation, Example)

Sumber Daya Leksikal (Lexical Resource)

  • Variasi dan kekayaan kosakata

  • Ketepatan penggunaan kata

  • Kemampuan parafrase

  • Penggunaan collocations dan idiom yang natural

  • Gunakan sinonim untuk menghindari pengulangan kata

  • Terapkan idiom yang sesuai konteks seperti "over the moon", "break the ice"

  • Gunakan collocations yang tepat: "make a decision" (bukan "do a decision")

  • Parafrase ide dengan kata berbeda

Jangkauan dan Akurasi Tata Bahasa (Grammatical Range and Accuracy)

  • Penggunaan berbagai struktur kalimat

  • Akurasi tenses yang tepat

  • Penggunaan kalimat kompleks

  • Kesalahan gramatikal yang minimal

  • Variasikan antara kalimat sederhana dan kompleks

  • Gunakan tenses yang tepat: Past untuk cerita, Present Perfect untuk pengalaman, Future untuk rencana

  • Terapkan relative clauses: "The book that I read..."

  • Gunakan conditional sentences untuk hipotesis

Pengucapan (Pronunciation)

  • Kejelasan artikulasi

  • Intonasi yang natural

  • Penekanan kata (word stress)

  • Ritme berbicara yang tepat

  • Catatan: Aksen tidak dinilai, fokus pada kejelasan

  • Ucapkan setiap kata dengan jelas tanpa terburu-buru

  • Terapkan intonasi yang sesuai: nada naik untuk pertanyaan, turun untuk pernyataan

  • Perhatikan penekanan kata: REcord (kata benda) vs reCORD (kata kerja)

  • Latih bunyi sulit: /θ/ (think), /ð/ (this), /v/ vs /w/

Cara Perhitungan Skor Akhir

Skor akhir IELTS Speaking Part 2 Anda dihitung dengan merata-ratakan keempat kriteria di atas. Contoh perhitungan:

  • Kelancaran dan Koherensi: 7.0

  • Sumber Daya Leksikal: 6.0

  • Jangkauan dan Akurasi Tata Bahasa: 7.0

  • Pengucapan: 6.0

Skor Akhir = (7.0 + 6.0 + 7.0 + 6.0) ÷ 4 = 6.5

Sistem pembulatan IELTS mengikuti aturan khusus: skor berakhiran 0.25 dibulatkan ke bawah menjadi 0.0, skor berakhiran 0.75 dibulatkan ke atas ke band berikutnya, sementara skor berakhiran 0.5 tetap sebagai 0.5 tanpa pembulatan.

Lihat lebih detail kriteria dan cara penilaian IELTS Speaking di sini: Panduan Lengkap IELTS Speaking Score: Kriteria Penilaian dan Cara Meningkatkan Band Skor

III. Topik Paling Umum dalam IELTS Speaking Topics Part 2 di Indonesia

IELTS Topik-topik dalam IELTS Speaking topics Part 2 biasanya berkisar pada pengalaman pribadi, deskripsi orang, tempat, benda, atau peristiwa yang pernah Anda alami atau ketahui, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang topik-topik akademis atau teknis yang rumit. Pemahaman tentang kategori-kategori topik umum ini akan membantu Anda mempersiapkan diri dengan lebih baik karena Anda dapat memikirkan cerita-cerita pribadi yang bisa disesuaikan dengan berbagai jenis pertanyaan yang mungkin muncul dalam tes.

1. Mendeskripsikan Orang (Describe a Person)

English Topic

Terjemahan Indonesia

Describe a family member who has influenced you greatly

Deskripsikan anggota keluarga yang sangat mempengaruhi Anda

Describe a friend who you really like to spend time with

Deskripsikan teman yang sangat Anda sukai untuk menghabiskan waktu bersama

Describe a person who is good at their job

Deskripsikan seseorang yang ahli dalam pekerjaannya

Describe a creative person whose work you admire

Deskripsikan orang kreatif yang karyanya Anda kagumi

Describe an old person you know and respect

Deskripsikan orang tua yang Anda kenal dan hormati

Describe someone you know who has an interesting hobby

Deskripsikan seseorang yang Anda kenal yang memiliki hobi menarik

Describe a person who taught you something important

Deskripsikan orang yang mengajari Anda sesuatu yang penting

Describe a person you follow on social media

Deskripsikan seseorang yang Anda ikuti di media sosial

Describe someone who is very kind and helpful

Deskripsikan seseorang yang sangat baik hati dan suka menolong

Describe a famous person you would like to meet

Deskripsikan orang terkenal yang ingin Anda temui

2. Mendeskripsikan Tempat (Describe a Place)

English Topic

Terjemahan Indonesia

Describe a place in your city that you often visit

Deskripsikan tempat di kota Anda yang sering Anda kunjungi

Describe a quiet place where you like to spend time

Deskripsikan tempat tenang di mana Anda suka menghabiskan waktu

Describe a beautiful city or town you have visited

Deskripsikan kota yang indah yang pernah Anda kunjungi

Describe a historical place that you know about

Deskripsikan tempat bersejarah yang Anda ketahui

Describe a place near water (sea, lake, river) that you have been to

Deskripsikan tempat dekat air (laut, danau, sungai) yang pernah Anda datangi

Describe your favorite room in your home

Deskripsikan ruangan favorit Anda di rumah

Describe a café or restaurant you enjoy going to

Deskripsikan kafe atau restoran yang Anda nikmati untuk dikunjungi

Describe a place you visited that left a strong impression

Deskripsikan tempat yang Anda kunjungi yang meninggalkan kesan kuat

Describe a town or city you would like to live in the future

Deskripsikan kota yang ingin Anda tinggali di masa depan

Describe a countryside area you have visited

Deskripsikan daerah pedesaan yang pernah Anda kunjungi

Topik IELTS Speaking Part 2
Topik IELTS Speaking Part 2

3. Mendeskripsikan Benda (Describe an Object)

English Topic

Terjemahan Indonesia

Describe an important object that your family has for a long time

Deskripsikan benda penting yang telah dimiliki keluarga Anda untuk waktu yang lama

Describe a piece of technology you find useful

Deskripsikan perangkat teknologi yang Anda anggap berguna

Describe a book that you have read more than once

Deskripsikan buku yang pernah Anda baca lebih dari sekali

Describe a gift you gave to someone recently

Deskripsikan hadiah yang baru-baru ini Anda berikan kepada seseorang

Describe something you own which is very important to you

Deskripsikan sesuatu yang Anda miliki yang sangat penting bagi Anda

Describe a photo that you remember well

Deskripsikan foto yang Anda ingat dengan baik

Describe an item of clothing that you wear on special occasions

Deskripsikan pakaian yang Anda kenakan pada acara khusus

Describe a piece of art (painting, sculpture) you like

Deskripsikan karya seni (lukisan, patung) yang Anda sukai

Describe a traditional product from your country

Deskripsikan produk tradisional dari negara Anda

Describe an app on your phone that you often use

Deskripsikan aplikasi di ponsel Anda yang sering Anda gunakan

4. Mendeskripsikan Peristiwa atau Pengalaman (Describe an Event/Experience)

English Topic

Terjemahan Indonesia

Describe an important event you celebrated

Deskripsikan acara penting yang Anda rayakan

Describe a memorable journey or trip you have taken

Deskripsikan perjalanan berkesan yang pernah Anda lakukan

Describe a time when you achieved something you are proud of

Deskripsikan waktu ketika Anda mencapai sesuatu yang Anda banggakan

Describe an occasion when you lost something important

Deskripsikan kesempatan ketika Anda kehilangan sesuatu yang penting

Describe a traditional festival or celebration in your country

Deskripsikan festival atau perayaan tradisional di negara Anda

Describe a concert or live performance you attended

Deskripsikan konser atau pertunjukan langsung yang Anda hadiri

Describe a time when you tried a new activity for the first time

Deskripsikan waktu ketika Anda mencoba aktivitas baru untuk pertama kalinya

Describe an experience that taught you an important lesson

Deskripsikan pengalaman yang mengajari Anda pelajaran penting

Describe a family celebration you remember well

Deskripsikan perayaan keluarga yang Anda ingat dengan baik

Describe a sporting event you watched or participated in

Deskripsikan acara olahraga yang Anda tonton atau ikuti

5. Mendeskripsikan Situasi atau Momen Tertentu (Describe a Situation)

English Topic

Terjemahan Indonesia

Describe a time when you helped someone

Deskripsikan waktu ketika Anda membantu seseorang

Describe a time when you had to wait for something

Deskripsikan waktu ketika Anda harus menunggu sesuatu

Describe a difficult decision you had to make

Deskripsikan keputusan sulit yang harus Anda buat

Describe a time when you received good news

Deskripsikan waktu ketika Anda menerima berita baik

Describe an occasion when you were late for something

Deskripsikan kesempatan ketika Anda terlambat untuk sesuatu

Describe a time when you gave advice to someone

Deskripsikan waktu ketika Anda memberi saran kepada seseorang

Describe a time when someone apologized to you

Deskripsikan waktu ketika seseorang meminta maaf kepada Anda

Describe a time when you felt proud of yourself

Deskripsikan waktu ketika Anda merasa bangga pada diri sendiri

Describe a situation when you had to be polite

Deskripsikan situasi ketika Anda harus bersikap sopan

Describe a time when you were very busy

Deskripsikan waktu ketika Anda sangat sibuk

6. Mendeskripsikan Kesukaan atau Minat (Describe Your Favorite/Interest)

English Topic

Terjemahan Indonesia

Describe your favorite song or piece of music

Deskripsikan lagu atau musik favorit Anda

Describe a movie you really enjoyed watching

Deskripsikan film yang sangat Anda nikmati menontonnya

Describe a type of food that you particularly like

Deskripsikan jenis makanan yang sangat Anda sukai

Describe your favorite weather or season

Deskripsikan cuaca atau musim favorit Anda

Describe a sport or exercise you enjoy doing

Deskripsikan olahraga atau latihan yang Anda nikmati

Describe a hobby you had as a child

Deskripsikan hobi yang Anda miliki saat kecil

Describe your ideal job or career

Deskripsikan pekerjaan atau karier ideal Anda

Describe your favorite time of the day

Deskripsikan waktu favorit Anda dalam sehari

Describe a TV program or series you like to watch

Deskripsikan program TV atau serial yang Anda suka tonton

Describe an activity you do to relax

Deskripsikan aktivitas yang Anda lakukan untuk bersantai

7. Mendeskripsikan Keterampilan atau Pembelajaran (Describe a Skill/Learning)

English Topic

Terjemahan Indonesia

Describe a skill you learned that you think is very useful

Deskripsikan keterampilan yang Anda pelajari yang menurut Anda sangat berguna

Describe something difficult you learned to do

Deskripsikan sesuatu yang sulit yang Anda pelajari untuk dilakukan

Describe a subject you enjoyed studying at school

Deskripsikan mata pelajaran yang Anda nikmati saat belajar di sekolah

Describe a language other than English that you would like to learn

Deskripsikan bahasa selain bahasa Inggris yang ingin Anda pelajari

Describe a practical skill you have (cooking, driving, etc.)

Deskripsikan keterampilan praktis yang Anda miliki (memasak, mengemudi, dll.)

Describe something you taught yourself

Deskripsikan sesuatu yang Anda ajari sendiri

Describe a course or training program you would like to do

Deskripsikan kursus atau program pelatihan yang ingin Anda lakukan

Describe an area of science you are interested in

Deskripsikan bidang sains yang Anda minati

Tips Mempersiapkan Topik:

  • Pilih Topik yang Familiar: Pilih pengalaman atau cerita yang benar-benar Anda alami atau ketahui dengan baik, sehingga Anda dapat berbicara dengan natural dan detail.

  • Buat Catatan Poin Utama: Untuk setiap kategori topik, siapkan 2-3 cerita yang dapat Anda adaptasi untuk berbagai pertanyaan serupa.

  • Latih Fleksibilitas: Latih kemampuan Anda mengadaptasi satu cerita untuk menjawab beberapa pertanyaan berbeda dalam kategori yang sama.

  • Fokus pada Detail Personal: Cerita yang mengandung detail spesifik, emosi personal, dan pembelajaran akan lebih menarik dan autentik dibandingkan cerita umum.

  • Persiapkan Kosakata Tematik: Untuk setiap kategori topik, pelajari kosakata dan frasa yang relevan yang dapat meningkatkan kualitas jawaban Anda.

IV. Strategi dan IELTS Speaking Part 2 Tips Terbaik untuk Sukses

Bagian ini akan memberikan Anda panduan praktis dan strategi yang terbukti efektif untuk meningkatkan performa Anda dalam IELTS Speaking Part 2, sehingga Anda dapat meraih skor tinggi yang Anda targetkan. Strategi-strategi berikut dapat langsung Anda terapkan dalam latihan persiapan dan nantinya dalam tes sesungguhnya untuk hasil yang maksimal.

1. Cara Efektif Menggunakan Waktu Persiapan 1 Menit

Satu menit waktu persiapan yang diberikan dalam IELTS Speaking Part 2 adalah waktu yang sangat berharga dan harus digunakan secara strategis untuk membuat kerangka jawaban Anda, bukan untuk menulis kalimat lengkap atau mencoba menghafal apa yang akan Anda katakan. Kunci sukses dalam menggunakan waktu ini adalah membuat catatan poin-poin utama yang akan menjadi panduan Anda saat berbicara, sehingga Anda dapat tetap fokus dan tidak melenceng dari topik yang diminta.

Berikut adalah metode efektif dalam membuat catatan selama waktu persiapan:

  • Ikuti struktur poin-poin pada kartu tugas (what, where, when, who, why, how) sebagai kerangka dasar catatan Anda untuk memastikan semua aspek pertanyaan terjawab dengan lengkap.

  • Tulis hanya kata kunci atau frasa singkat, bukan kalimat lengkap, karena tujuan catatan adalah untuk mengingatkan Anda tentang poin-poin yang ingin disampaikan, bukan untuk dibaca kata per kata.

  • Tambahkan beberapa kosakata tingkat lanjut atau frasa idiomatik yang ingin Anda gunakan dalam jawaban untuk meningkatkan skor Lexical Resource Anda.

  • Gunakan singkatan atau simbol yang Anda pahami untuk menghemat waktu menulis, misalnya menggunakan tanda panah untuk menunjukkan urutan atau hubungan sebab-akibat.

  • Teknik Tabel 4 Kolom: Buat tanda plus (+) di kertas untuk membagi menjadi 4 kolom/bagian yang sesuai dengan 4 poin pada cue card - ini hanya butuh 4 detik dan sangat membantu mengorganisir ide Anda.

Contoh catatan untuk topik "Describe a memorable trip you took":

Where (Di mana)

How long (Berapa lama)

What (Apa yang dilakukan)

Why (Mengapa berkesan)

Bali

Last year (Tahun lalu)

Swimming (Berenang)

First dolphin-watching experience (Pertama kali lihat lumba-lumba)

Lovina Beach (Pantai Lovina)

School holiday (July 2024) (Liburan sekolah (Juli 2024))

Watched dolphins for the first time (Lihat lumba-lumba)

Grateful for quality time with family (Bersyukur bisa habiskan waktu dengan keluarga)

Indonesia

With family (Bersama keluarga)

Go to Tanah Lot (Kunjungi Tanah Lot)

Stunning sunset at Tanah Lot (Pemandangan sunset breathtaking)

 

5 days (5 hari)

Tried local food (babi guling) (Coba makanan lokal (babi guling))

Felt relaxed and rejuvenated (Merasa rileks dan segar kembali)

     

Grateful for family time

Cara Efektif Menggunakan Waktu Persiapan 1 Menit
Cara Efektif Menggunakan Waktu Persiapan 1 Menit

Tips Tambahan untuk Waktu Persiapan:

Sebaiknya tulis catatan langsung dalam Bahasa Inggris saat latihan atau saat ujian IELTS Speaking. Menulis catatan dalam Bahasa Inggris membantu kamu:

  • Berbicara lebih lancar dan koheren (mulus & terhubung)

  • Tidak perlu menerjemahkan di kepala saat berbicara

  • Gunakan kosa kata IETLTS dan struktur kalimat yang sesuai dengan jawabanmu

Ingat, catatan tidak perlu panjang — cukup kata kunci (keywords) yang mudah dibaca dan membantu kamu berbicara selama dua menit tanpa berhenti.

Contoh artikel referensi:

One of the most memorable trips I’ve ever taken was my family vacation to Bali last year during the school holiday. We spent about five days there, and it was honestly one of the best experiences I’ve ever had.

We stayed near Lovina Beach, which is famous for its dolphin tours. On the second morning, we woke up really early — around 5 a.m. — to go on a small boat and watch dolphins swimming in the open sea. It was the first time in my life seeing dolphins up close, and it felt truly magical.

Besides that, we visited Tanah Lot Temple, one of the most iconic places in Bali. The sunset there was absolutely breathtaking — the sky turned orange and pink, and the temple looked like it was floating on the water. We also tried some local Balinese food, especially babi guling, which was delicious.

What made the trip so special wasn’t just the beautiful places, but the quality time I spent with my family. We laughed a lot, took tons of photos, and felt completely relaxed after months of busy work and study. I came back home feeling refreshed and grateful, and that’s why this trip will always hold a special place in my heart.

Salah satu perjalanan paling berkesan yang pernah saya lakukan adalah liburan keluarga ke Bali tahun lalu saat liburan sekolah. Kami menghabiskan sekitar lima hari di sana, dan itu benar-benar menjadi salah satu pengalaman terbaik dalam hidup saya.

Kami menginap di dekat Pantai Lovina, yang terkenal dengan tur lumba-lumbanya. Pada pagi hari kedua, kami bangun sangat pagi — sekitar pukul 5 — untuk naik perahu kecil dan melihat lumba-lumba berenang di laut lepas. Itu adalah pertama kalinya saya melihat lumba-lumba dari dekat, dan rasanya sungguh menakjubkan.

Selain itu, kami juga mengunjungi Pura Tanah Lot, salah satu tempat paling ikonik di Bali. Pemandangan matahari terbenam di sana benar-benar memukau — langit berubah menjadi oranye dan merah muda, dan pura itu tampak seperti mengapung di atas air. Kami juga mencoba makanan khas Bali, terutama babi guling, yang rasanya sangat lezat.

Yang membuat perjalanan ini begitu istimewa bukan hanya tempat-tempat indahnya, tetapi juga waktu berkualitas bersama keluarga. Kami banyak tertawa, berfoto, dan benar-benar merasa rileks setelah berbulan-bulan sibuk dengan pekerjaan dan sekolah. Saya pulang dengan perasaan segar dan bersyukur, dan itulah mengapa perjalanan ini akan selalu menjadi kenangan yang istimewa bagi saya.

Audio: 

[audio mp3="https://static-assets.prepcdn.com/content-management-system/1_a7dfd33662.mp3"][/audio]

2. Membangun Struktur Jawaban yang Koheren Selama 2 Menit

Struktur jawaban yang jelas dan koheren adalah kunci untuk meraih skor tinggi dalam kriteria Fluency and Coherence, karena penguji akan menilai seberapa logis dan terorganisir penyampaian ide-ide Anda selama berbicara. Tanpa struktur yang baik, jawaban Anda mungkin terdengar seperti kumpulan informasi acak yang tidak saling berhubungan, yang akan menurunkan kesan profesionalisme dan penguasaan bahasa Anda.

Berikut adalah struktur sederhana yang dapat Anda terapkan:

  • Bagian Awal (Introduction - 15-20 detik): Mulai dengan perkenalan singkat tentang topik yang akan Anda bahas, misalnya "I'd like to talk about a memorable trip I took to Bali last year" (Saya ingin menceritakan tentang perjalanan berkesan yang saya lakukan ke Bali tahun lalu) atau "The person I want to describe is my grandmother, who has been a huge influence in my life" (Orang yang ingin saya ceritakan adalah nenek saya, yang memiliki pengaruh besar dalam hidup saya). Anda juga bisa menggunakan frasa pembuka yang sudah Anda hafal seperti "Today, I'm going to describe..." (Hari ini, saya akan menjelaskan tentang…) untuk membantu menenangkan saraf di awal.

  • Bagian Tengah (Main Body - 60-90 detik): Ini adalah bagian terpanjang di mana Anda menyampaikan detail-detail utama sesuai dengan poin-poin pada kartu tugas, menggunakan contoh konkret, deskripsi spesifik, dan pengalaman pribadi untuk membuat cerita Anda hidup dan menarik bagi pendengar. Ikuti poin-poin pada cue card secara berurutan dan kembangkan setiap poin dengan teknik P-E-E (Point-Explanation-Example).

  • Bagian Akhir (Conclusion - 15-20 detik): Akhiri dengan kesimpulan atau refleksi tentang bagaimana pengalaman atau orang/tempat/benda tersebut memengaruhi Anda, misalnya "Looking back, that trip really helped me appreciate family time" (Jika saya mengingat kembali, perjalanan itu benar-benar membuat saya lebih menghargai waktu bersama keluarga) atau "This experience taught me the importance of perseverance" (Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya ketekunan)

Anda juga dapat menggunakan teknik-teknik populer seperti:

  • Metode PPF (Past, Present, Future): Ceritakan tentang pengalaman di masa lalu, hubungkan dengan situasi saat ini, dan diskusikan harapan atau rencana untuk masa depan terkait topik tersebut.

  • Metode 5W+1H: Jawab pertanyaan What (apa), Where (di mana), When (kapan), Who (dengan siapa), Why (mengapa), dan How (bagaimana) secara sistematis untuk memastikan jawaban Anda lengkap dan komprehensif.

Strategi Penting: Teknik Mengisi Waktu Jika Kehabisan Ide

Jika Anda merasa akan kehabisan ide sebelum 2 menit, gunakan teknik-teknik berikut untuk memperpanjang jawaban secara natural:

  • Menggunakan frasa pengisi waktu yang natural: "What else can I say about that..." (Apa lagi yang bisa saya katakan tentang itu…), "Well, let me think..." (Hmm, biar saya pikir dulu…), "Another thing that I can remember is..." (Hal lain yang bisa saya ingat adalah…), "If I remember correctly..." (Kalau saya tidak salah ingat…), "How can I put it..." (Bagaimana ya saya mengatakannya…) - ini memberikan Anda waktu berpikir tanpa terdengar seperti jeda kosong.

  • Merujuk kembali ke poin pada cue card: Baca ulang poin pada kartu tugas dengan suara keras dan ubah menjadi kalimat, misalnya "And... what did I use it for? Well, that's interesting, I actually used it for..." (Dan... untuk apa saya menggunakannya? Wah, menarik juga, sebenarnya saya menggunakannya untuk…). Ini menunjukkan Anda masih fokus pada pertanyaan.

  • Menambahkan detail deskriptif lebih lanjut: Jika sudah menceritakan cerita utama, tambahkan deskripsi visual, suara, atau perasaan yang lebih detail. Misalnya, jika sudah mendeskripsikan tempat, tambahkan "To describe it in more detail, the building was quite large and..." (Untuk menjelaskannya lebih detail, bangunannya cukup besar dan…)

  • Membuat perbandingan: Bandingkan pengalaman Anda dengan situasi lain, misalnya "Compared to other places I've visited..." (Dibandingkan dengan tempat-tempat lain yang pernah saya kunjungi…) atau "Unlike my previous experience with..." (Tidak seperti pengalaman saya sebelumnya dengan…)

  • Menjelaskan dampak jangka panjang: Diskusikan bagaimana pengalaman tersebut memengaruhi Anda hingga sekarang, misalnya "This experience has continued to influence me because..." (Pengalaman ini terus memengaruhi saya karena…) atau "Even now, I still think about..." (Bahkan sampai sekarang, saya masih memikirkan tentang…)

Yang Harus Dihindari:

  • Jangan gunakan filler tanpa makna seperti "uhm...", "err...", "em..." - gunakan frasa lengkap sebagai gantinya

  • Jangan diam terlalu lama - lebih baik menggunakan frasa pengisi yang natural

  • Jangan panik jika penguji menghentikan Anda sebelum 2 menit - ini normal dan bukan tanda buruk

Jangan lupa untuk menggunakan kata penghubung (linking words) seperti "firstly", "moreover", "in addition", "however", "therefore", "as a result", "in the beginning", "after that", dan "finally" untuk membuat transisi antar ide menjadi halus dan natural, yang akan meningkatkan koherensi jawaban Anda secara signifikan.

Latihan Praktis yang Disarankan:

  1. Rekam diri Anda berbicara tentang topik acak selama 2 menit.

  2. Dengarkan kembali dan hitung berapa banyak jeda atau filler yang Anda gunakan.

  3. Identifikasi transisi mana yang terdengar tidak smooth.

  4. Ulangi dengan topik yang sama sampai Anda bisa berbicara lancar selama 2 menit penuh dengan jeda minimal.

3. Tips Bahasa: Kosakata, Tata Bahasa, dan Tanda Wacana

Aspek bahasa yang Anda gunakan dalam IELTS Speaking Part 2 akan sangat menentukan skor Anda dalam kriteria Lexical Resource dan Grammatical Range and Accuracy, sehingga penting untuk memperhatikan kualitas bahasa Anda, bukan hanya isi cerita yang Anda sampaikan.

Kosakata (Vocabulary):

  • Gunakan sinonim untuk menghindari pengulangan kata yang sama berulang kali, misalnya jika Anda sudah menggunakan kata "beautiful", variasikan dengan "stunning", "gorgeous", "breathtaking", atau "picturesque".

  • Integrasikan frasa idiomatik yang relevan untuk menunjukkan penguasaan bahasa tingkat lanjut, seperti "over the moon" (sangat bahagia), "a blessing in disguise" (berkah terselubung), "broke the ice" (memecah kebekuan), atau "gained hands-on experience" (mendapat pengalaman langsung).

  • Gunakan collocation yang tepat, yaitu kombinasi kata yang secara natural sering digunakan bersama dalam bahasa Inggris, seperti "make a decision" bukan "do a decision", "heavy rain" bukan "strong rain", atau "strong coffee" bukan "powerful coffee".

Tata Bahasa (Grammar):

  • Tunjukkan kemampuan menggunakan berbagai tenses dengan benar, seperti past simple untuk kejadian yang sudah selesai ("I visited Bali"), present perfect untuk pengalaman yang relevan dengan masa kini ("I have always been interested in..."), dan future forms untuk rencana atau prediksi ("I'm planning to go back there").

  • Gunakan kalimat kompleks (complex sentences) yang mengandung klausa utama dan klausa tambahan, misalnya "Although the weather was unpredictable, we decided to continue our journey" atau "The reason why I admire her is that she never gives up despite facing numerous challenges."

  • Variasikan struktur kalimat Anda dengan menggunakan passive voice, conditional sentences, relative clauses, dan struktur gramatikal lainnya untuk menunjukkan jangkauan tata bahasa yang luas.

Tanda Wacana (Discourse Markers):

  • Gunakan discourse markers untuk membuat ucapan Anda terdengar lebih natural dan terstruktur, seperti "Well, to begin with..." untuk memulai, "Another thing I'd like to mention is..." untuk menambahkan poin baru, "What I mean is..." untuk mengklarifikasi, dan "Looking back, I feel..." untuk memberikan refleksi di akhir.

  • Gunakan filler phrases yang tepat ketika Anda membutuhkan waktu sejenak untuk berpikir, seperti "Let me think...", "How can I put it...", atau "If I remember correctly...", yang akan terdengar lebih natural daripada jeda diam yang panjang.

V. Contoh Jawaban untuk IELTS Speaking Questions Part 2

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana menerapkan semua strategi dan tips yang telah dibahas, berikut adalah tiga contoh lengkap kartu tugas (cue card) dengan jawaban yang baik beserta analisis mendetail untuk membantu Anda memahami elemen-elemen yang membuat jawaban tersebut efektif dalam berbagai jenis topik.

1. Contoh Jawaban 1: Topik Keterampilan (Skill)

Contoh Cue Card:

Describe a skill you learned that you think is very useful

You should say:

  • What the skill is

  • How you learned it

  • When you learned it

  • And explain why you think it is useful

Contoh Jawaban

Well, I'd like to talk about learning how to cook Indonesian traditional dishes, which has proven to be an incredibly valuable skill in my daily life. I learned this skill from my grandmother when I was around fifteen years old during school holidays at her house in Solo, Central Java.

To begin with, my grandmother was a patient and experienced teacher who taught me step by step, starting from the basics like how to properly prepare ingredients and understand the importance of spices in Indonesian cuisine. Initially, we started with simple dishes like nasi goreng and gado-gado, and gradually moved on to more complex recipes such as rendang and soto ayam. What made the learning process particularly memorable was that she didn't just teach me the technical aspects, but also shared the cultural significance and family traditions behind each recipe, which made me appreciate the skill even more deeply.

The learning process took place over several summers, and I remember spending countless hours in her traditional kitchen, which had a classic wood-fired stove and all the traditional cooking utensils. Looking back, I realize that those moments were not just about mastering cooking techniques, but also about bonding with my grandmother and understanding my cultural heritage through food.

Now, several years later, I find this skill extremely useful for multiple reasons. Firstly, it allows me to maintain a healthy diet because I can prepare nutritious homemade meals instead of relying on processed foods or eating out constantly. Moreover, cooking has become a way for me to deal with stress – whenever I feel overwhelmed with studies or work, spending time in the kitchen creating something delicious helps me relax and clear my mind. Additionally, this skill has enhanced my social life because I often invite friends over for dinner, and they're always impressed when I serve them authentic Indonesian dishes that remind them of home. Most importantly, being able to cook traditional recipes helps me stay connected to my roots and culture, especially since I'm now living far from my hometown. Therefore, I believe that learning to cook was one of the most practical and meaningful skills I've ever acquired, and it continues to benefit me in various aspects of my life every single day.

Audio:

[audio mp3="https://static-assets.prepcdn.com/content-management-system/2_8471ca5549.mp3"][/audio]

Terjemahan Bahasa Indonesia:

Baik, saya ingin membicarakan tentang belajar memasak hidangan tradisional Indonesia, yang terbukti menjadi keterampilan yang sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari saya. Saya mempelajari keterampilan ini dari nenek saya ketika saya berusia sekitar lima belas tahun selama liburan sekolah di rumahnya di Solo, Jawa Tengah.

Pertama-tama, nenek saya adalah guru yang sabar dan berpengalaman yang mengajari saya langkah demi langkah, dimulai dari dasar-dasar seperti cara menyiapkan bahan dengan benar dan memahami pentingnya rempah-rempah dalam masakan Indonesia. Awalnya, kami mulai dengan hidangan sederhana seperti nasi goreng dan gado-gado, dan secara bertahap beralih ke resep yang lebih kompleks seperti rendang dan soto ayam. Yang membuat proses pembelajaran sangat berkesan adalah bahwa dia tidak hanya mengajari saya aspek teknisnya, tetapi juga berbagi makna budaya dan tradisi keluarga di balik setiap resep, yang membuat saya menghargai keterampilan ini lebih dalam lagi.

Proses pembelajaran berlangsung selama beberapa musim panas, dan saya ingat menghabiskan waktu berjam-jam di dapur tradisionalnya, yang memiliki kompor kayu bakar klasik dan semua peralatan memasak tradisional. Menoleh ke belakang, saya menyadari bahwa momen-momen itu bukan hanya tentang menguasai teknik memasak, tetapi juga tentang membangun ikatan dengan nenek saya dan memahami warisan budaya saya melalui makanan.

Sekarang, beberapa tahun kemudian, saya menemukan keterampilan ini sangat berguna karena beberapa alasan. Pertama, ini memungkinkan saya menjaga pola makan yang sehat karena saya bisa menyiapkan makanan rumahan yang bergizi daripada mengandalkan makanan olahan atau makan di luar terus-menerus. Selain itu, memasak telah menjadi cara bagi saya untuk mengatasi stres – setiap kali saya merasa kewalahan dengan belajar atau pekerjaan, menghabiskan waktu di dapur menciptakan sesuatu yang lezat membantu saya rileks dan menjernihkan pikiran. Tambahan lagi, keterampilan ini telah meningkatkan kehidupan sosial saya karena saya sering mengundang teman-teman untuk makan malam, dan mereka selalu terkesan ketika saya menyajikan hidangan Indonesia asli yang mengingatkan mereka pada rumah. Yang paling penting, mampu memasak resep tradisional membantu saya tetap terhubung dengan akar dan budaya saya, terutama karena saya sekarang tinggal jauh dari kampung halaman saya. Oleh karena itu, saya percaya bahwa belajar memasak adalah salah satu keterampilan paling praktis dan bermakna yang pernah saya peroleh, dan terus memberi manfaat bagi saya dalam berbagai aspek kehidupan saya setiap hari.

2. Contoh Jawaban 2: Topik Tempat (Place)

Contoh Cue Card:

Describe a place you visited that left a strong impression on you

You should say:

  • Where it was

  • When you went there

  • What you did there

  • And explain why it left a strong impression on you

Contoh Jawaban:

I'd like to describe Taman Mini Indonesia Indah, commonly known as TMII, which is a cultural park in Jakarta that truly left a profound impression on me. I visited this place about two years ago with my family during the semester break, specifically in June when the weather was quite pleasant despite being a bit warm.

TMII is an expansive area featuring pavilions representing each Indonesian province, complete with traditional architecture and distinctive cultural elements from every region. When we arrived early in the morning, I was immediately captivated by the beauty and diversity of Indonesian traditional architecture displayed in one location. We spent almost the entire day exploring pavilions from various provinces, ranging from the Minangkabau Rumah Gadang with its towering roof, the Tongkonan House from Toraja with its intricate carvings, to the Papua traditional house with its unique stilted structure.

What was most memorable was when we visited the Indonesian Museum, where I saw collections of cultural artifacts from across the archipelago. Additionally, we managed to ride the cable car which offered a panoramic view from above, and I could see the miniature of the Indonesian archipelago located in the central lake of the park. The experience was truly eye-opening as I just realized how rich and diverse Indonesian culture is.

This place left a very strong impression on me for several reasons. Firstly, TMII broadened my perspective about Indonesia's cultural wealth, which I had only learned about from textbooks before. Seeing it firsthand made everything more real and tangible. Secondly, this visit made me feel proud as an Indonesian because not every country has such tremendous cultural diversity within one nation. Lastly, this experience inspired me to one day visit these provinces directly and experience their cultures authentically. Looking back, the visit to TMII was not just a family outing, but also a valuable cultural learning moment that I will always remember.

Audio:

[audio mp3="https://static-assets.prepcdn.com/content-management-system/3_61d947baec.mp3"][/audio]

Terjemahan Bahasa Indonesia:

Saya ingin mendeskripsikan Taman Mini Indonesia Indah, yang biasa dikenal dengan sebutan TMII, yaitu sebuah taman budaya di Jakarta yang benar-benar meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Saya mengunjungi tempat ini sekitar dua tahun yang lalu bersama keluarga saya selama libur semester, tepatnya di bulan Juni ketika cuaca cukup menyenangkan meskipun sedikit hangat.

TMII adalah area yang luas menampilkan anjungan-anjungan yang mewakili setiap provinsi Indonesia, lengkap dengan arsitektur tradisional dan elemen budaya khas dari setiap daerah. Ketika kami tiba pagi-pagi sekali, saya langsung terpesona oleh keindahan dan keragaman arsitektur tradisional Indonesia yang ditampilkan dalam satu lokasi. Kami menghabiskan hampir seharian penuh menjelajahi anjungan dari berbagai provinsi, mulai dari Rumah Gadang Minangkabau dengan atapnya yang menjulang tinggi, Rumah Tongkonan dari Toraja dengan ukiran-ukirannya yang rumit, hingga rumah adat Papua dengan struktur panggungnya yang unik.

Yang paling berkesan adalah ketika kami mengunjungi Museum Indonesia, di mana saya melihat koleksi artefak budaya dari seluruh nusantara. Selain itu, kami sempat naik kereta gantung yang menawarkan pemandangan panorama dari ketinggian, dan saya bisa melihat miniatur kepulauan Indonesia yang ada di danau tengah taman. Pengalaman ini benar-benar membuka mata karena saya baru menyadari betapa kaya dan beragamnya budaya Indonesia.

Tempat ini meninggalkan kesan yang sangat kuat pada saya karena beberapa alasan. Pertama, TMII memperluas perspektif saya tentang kekayaan budaya Indonesia yang sebelumnya hanya saya pelajari dari buku pelajaran. Melihatnya secara langsung membuat semuanya lebih nyata dan dapat dirasakan. Kedua, kunjungan ini membuat saya merasa bangga sebagai orang Indonesia karena tidak setiap negara memiliki keragaman budaya yang begitu besar dalam satu bangsa. Terakhir, pengalaman ini menginspirasi saya untuk suatu hari nanti mengunjungi provinsi-provinsi tersebut secara langsung dan mengalami budaya mereka secara autentik. Menoleh ke belakang, kunjungan ke TMII bukan hanya sekadar jalan-jalan keluarga, tetapi juga momen pembelajaran budaya yang berharga yang akan selalu saya ingat.

3. Contoh Jawaban 3: Topik Pengalaman/Peristiwa (Experience/Event)

Contoh Cue Card:

Describe a time when you helped someone

You should say:

  • Who you helped

  • How you helped them

  • Why you decided to help

  • And explain how you felt about helping them

Contoh Jawaban:

I'd like to share an experience from last year when I helped my neighbor, Mr. Budi, an elderly man who lives alone next door. He's around seventy years old and doesn't have any family members living nearby, so he often relies on the kindness of neighbors for various things.

The incident happened on a particularly rainy afternoon in November. I was at home doing my assignments when I heard a loud knocking on our door. It was Mr. Budi, completely drenched and looking quite distressed. He explained that his roof had started leaking badly due to the heavy rain, and water was pouring into his living room, damaging his furniture and some important documents. Without hesitation, I grabbed my raincoat and some tools, and immediately went over to his house to assess the situation.

When I arrived, I could see that several roof tiles had been displaced by the strong wind, creating gaps that allowed water to seep through. Although I'm not a professional roofer, I had helped my father fix our own roof before, so I knew the basics. I climbed up carefully despite the slippery conditions and managed to temporarily reposition the tiles and cover the gaps with a tarpaulin to stop the immediate leaking. After securing the roof, I helped him move the wet furniture and mopped up the water inside his house. The entire process took about two hours, and by the time we finished, both of us were exhausted but relieved.

I decided to help without any second thought because, firstly, I believe in the importance of looking after our elderly neighbors, especially those who live alone. My parents had always taught me the value of being a good neighbor and helping those in need. Moreover, I knew that if I didn't help immediately, the damage could have become much worse, potentially destroying his belongings or even causing structural damage to his house. Additionally, Mr. Budi has always been kind to our family, often sharing vegetables from his small garden, so I felt it was the least I could do to repay his kindness.

Helping Mr. Budi made me feel incredibly fulfilled and grateful. Seeing the relief and gratitude on his face when the leaking finally stopped was truly heartwarming. It reminded me that sometimes small acts of kindness can make a huge difference in someone's life. The experience also strengthened the sense of community in our neighborhood because afterwards, other neighbors also started checking in on Mr. Budi more regularly. Most importantly, it taught me that being helpful doesn't require grand gestures – sometimes, just being available and willing to lend a hand when someone needs it most is enough to create a meaningful impact. This experience has definitely inspired me to be more attentive to the needs of others around me, particularly our elderly neighbors who might not always ask for help even when they need it.

Audio: 

[audio mp3="https://static-assets.prepcdn.com/content-management-system/4_7a9156ea44.mp3"][/audio]

Terjemahan Bahasa Indonesia:

Saya ingin berbagi pengalaman dari tahun lalu ketika saya membantu tetangga saya, Pak Budi, seorang pria lanjut usia yang tinggal sendirian di sebelah rumah. Beliau berusia sekitar tujuh puluh tahun dan tidak memiliki anggota keluarga yang tinggal di dekatnya, jadi beliau sering mengandalkan kebaikan tetangga untuk berbagai hal.

Kejadian itu terjadi pada sore hari yang sangat hujan di bulan November. Saya sedang di rumah mengerjakan tugas ketika saya mendengar ketukan keras di pintu kami. Itu adalah Pak Budi, basah kuyup dan terlihat sangat tertekan. Beliau menjelaskan bahwa atap rumahnya mulai bocor parah karena hujan deras, dan air mengalir ke ruang tamunya, merusak perabotannya dan beberapa dokumen penting. Tanpa ragu, saya mengambil jas hujan dan beberapa alat, dan segera pergi ke rumahnya untuk menilai situasi.

Ketika saya tiba, saya bisa melihat bahwa beberapa genteng telah bergeser karena angin kencang, menciptakan celah yang memungkinkan air merembes masuk. Meskipun saya bukan tukang atap profesional, saya pernah membantu ayah saya memperbaiki atap kami sendiri sebelumnya, jadi saya tahu dasarnya. Saya naik dengan hati-hati meskipun kondisinya licin dan berhasil memposisikan ulang genteng sementara dan menutupi celah dengan terpal untuk menghentikan kebocoran langsung. Setelah mengamankan atap, saya membantunya memindahkan perabotan yang basah dan mengepel air di dalam rumahnya. Seluruh proses memakan waktu sekitar dua jam, dan pada saat kami selesai, kami berdua kelelahan tetapi lega.

Saya memutuskan untuk membantu tanpa pikir panjang karena, pertama, saya percaya pada pentingnya menjaga tetangga lanjut usia kami, terutama mereka yang tinggal sendiri. Orang tua saya selalu mengajari saya nilai menjadi tetangga yang baik dan membantu mereka yang membutuhkan. Selain itu, saya tahu bahwa jika saya tidak segera membantu, kerusakan bisa menjadi jauh lebih parah, berpotensi menghancurkan barang-barangnya atau bahkan menyebabkan kerusakan struktural pada rumahnya. Tambahan lagi, Pak Budi selalu baik kepada keluarga kami, sering berbagi sayuran dari kebun kecilnya, jadi saya merasa itu adalah hal paling kecil yang bisa saya lakukan untuk membalas kebaikannya.

Membantu Pak Budi membuat saya merasa sangat puas dan bersyukur. Melihat rasa lega dan rasa terima kasih di wajahnya ketika kebocoran akhirnya berhenti benar-benar menghangatkan hati. Itu mengingatkan saya bahwa terkadang tindakan kecil kebaikan dapat membuat perbedaan besar dalam hidup seseorang. Pengalaman ini juga memperkuat rasa kebersamaan di lingkungan kami karena setelahnya, tetangga lain juga mulai lebih sering mengecek Pak Budi. Yang paling penting, ini mengajari saya bahwa menjadi membantu tidak memerlukan gestur yang besar – terkadang, hanya dengan tersedia dan bersedia memberikan bantuan saat seseorang paling membutuhkannya sudah cukup untuk menciptakan dampak yang berarti. Pengalaman ini pasti telah menginspirasi saya untuk lebih memperhatikan kebutuhan orang lain di sekitar saya, terutama tetangga lanjut usia kami yang mungkin tidak selalu meminta bantuan bahkan ketika mereka membutuhkannya.

Menyimpulkan

Ingatlah bahwa IELTS Speaking Part 2 bukan tentang kesempurnaan, melainkan tentang kemampuan Anda menyampaikan ide dengan jelas, koheren, dan menarik dalam bahasa Inggris. Jadi berlatihlah dengan tekun, terapkan semua IELTS Speaking Part 2 tips yang telah dibahas, dan percayalah pada kemampuan Anda sendiri untuk sukses dalam tes ini. Dengan persiapan yang tepat dan konsisten, target band 7.0 atau bahkan 8.0+ bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai!

Mengapa harus menebak skor jika Anda bisa mengetahuinya dengan tepat? PREPEDU.COM menghadirkan contoh soal IELTS dengan teknologi AI canggih yang secara akurat menilai kemampuan Anda di setiap keterampilan. Sistem ini tidak hanya memberi skor, tetapi juga menunjukkan secara detail area mana yang perlu ditingkatkan untuk mencapai target nilai. Ribuan soal yang terus diperbarui memastikan Anda selalu berlatih dengan materi terbaru. Segera jelajahi simulasi ujian—uji coba pertama IELTS gratis!

Sari
Product Content Admin

Halo! Nama saya Sari, saat ini saya bekerja sebagai Manajer Konten Produk di blog situs web prepedu.com.
Dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dalam belajar mandiri bahasa asing seperti bahasa Inggris dan Mandarin serta mempersiapkan ujian IELTS dan TOEIC, saya telah mengumpulkan banyak pengetahuan untuk mendukung ribuan orang yang menghadapi kesulitan dalam belajar bahasa asing.
Semoga apa yang saya bagikan dapat membantu proses belajar mandiri di rumah secara efektif bagi semua orang!

KomentarKomentar

0/300 karakter
Loading...
PREP PTE. LTD.

UEN: 202227322W

Alamat: Chubb Square 8th Floor Jalan M.H. Thamrin No. 10 Jakarta Pusat 10230 Indonesia

Nomor Hotline: +65 3129 3111

Nomor WhatsApp: +62 857 3901 1119

Email: halo@prepedu.com

DISERTIFIKASI OLEH
DMCA protect